Patofisiologi gagal jantung merupakan bagian penting yang harus anda pelajari dengan sangat tekun dan sangat baik agar memahami disiplin ilmu ini dengan sempurna dan nanti mampu mengaplikasikannya sebagai mana mestinya. Sebab jantung merupakan salah satu organ penting yang terdapat dalam tubuh manusia.
Gagal jantung adalah keadaan ketidakmampuan jantung  
sebagai pompa darah untuk memenuhi secara adekuat kebutuhan metabolisme 
 tubuh. Keadaan ini dapat disebabkan oleh karena gangguan primer otot  jantung atau beban jantung yang berlebihan  atau kombinasi keduanya. (1) 
Untuk
 memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, jantung yang bertindak  sebagai 
pompa sentral akan memompa darah untuk menghantarkan bahan-bahan  
metabolisme yang diperlukan ke seluruh jaringan tubuh dan mengangkut  
sisa-sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. (2)
Beban 
jantung yang berlebihan pada preload atau beban volume terjadi  pada 
defek dengan pirau kiri ke kanan, regurgitasi katup, atau fistula  arteriovena. Sedangkan beban yang berlebihan pada afterload atau  beban tekanan terjadi pada obstruksi jalan keluar jantung, misalnya stenosis  aorta, stenosis pulmonal atau koarktasio aorta.  (2)

Gagal jantung kongestif
 pada bayi dan anak merupakan  kegawatdaruratan yang sangat sering 
dijumpai oleh petugas kesehatan  dimanapun berada. Keluhan dan gejala 
sangat bervariasi sehingga sering  sulit dibedakan dengan akibat 
penyakit lain di luar jantung. (3)
Gagal jantung yang merupakan 
ketidakmampuan jantung mempertahankan  curah jantung (cardiac output=CO)
 dalam memenuhi kebutuhan metabolisme  tubuh. Penurunan CO mengakibatkan
 volume darah yang efektif berkurang.
Untuk mempertahankan fungsi
 sirkulasi yang adekuat, maka di dalam  tubuh terjadi suatu refleks 
homeostasis atau mekanisme kompensasi  melalui perubahan-perubahan 
neurohumoral, dilatasi ventrikel dan mekanisme  Frank-Starling.
 Dengan demikian manifestasi klinik gagal  jantung terdiri dari berbagai
 respon hemodinamik, renal, neural dan  hormonal yang tidak normal. 
Salah satu respon hemodinamik yang tidak  normal adalah peningkatan 
tekanan pengisian (filling pressure) dari  jantung atau preload. (4)
Gagal
 jantung adalah keadaan patifisiologik di mana jantung sebagai  pompa 
tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan.  
Ciri-ciri yang penting dari definisi ini adalah pertama, definisi gagal 
 adalah relatif terhadap kebutuhan metabolisme tubuh, dan kedua,  
penekanan arti gagal ditujukan pada fungsi pompa jantung secara  
keseluruhan.
Istilah gagal miokardium ditujukan spesifik pada fungsi  miokardium; gagal miokardium
 umumnya mengakibatkan gagal  jantung, tetapi mekanisme kompensatorik 
sirkulasi dapat menunda atau  bahkan mencegah perkembangan menjadi gagal
 jantung dalam fungsi  pompanya. (5)
Gagal jantung merupakan 
suatu masalah kesehatan masyarakat yang  banyak dijumpai dan menjadi 
penyebab morbiditas dan mortalitas utama  baik di negara maju maupun di 
negara sedang berkembang. (6)
Etiologi Gagal Jantung
Terdapat tiga kondisi yang mendasari terjadinya gagal jantung, yaitu :
Terdapat tiga kondisi yang mendasari terjadinya gagal jantung, yaitu :
1. Gangguan mekanik ; beberapa faktor yang  mungkin bisa terjadi secara tunggal atau bersamaan yaitu :
- Beban tekanan
 - Beban volume
 - Tamponade jantung atau konstriski perikard, jantung tidak dapat diastole
 - Obstruksi pengisian ventrikel
 - Aneurisma ventrikel
 - Disinergi ventrikel
 - Restriksi endokardial atu miokardial
 
2. Abnormalitas otot jantung
- Primer : kardiomiopati, miokarditis metabolik (DM, gagal ginjal kronik, anemia) toksin atau sitostatika.
 - Sekunder: Iskemia, penyakit sistemik, penyakit infiltratif, korpulmonal
 
3. Gangguan irama jantung atau gangguan konduksi  (3)
Di samping itu penyebab gagal jantung berbeda-beda menurut kelompok  umur, yakni pada masa neonatus, bayi dan anak (1)
Periode Neonatus
Disfungsi miokardium relatif jarang terjadi pada masa neonatus, dan bila ada biasanya berhubungan dengan asfiksia lahir, kelainan elektrolit atau gangguan metabolik lainnya. Lesi jantung kiri seperti sindrom hipoplasia jantung kiri, koarktasio aorta, atau stenosis aorta berat adalah penyebab penting gagal jantung pada 1 atau 2 minggu pertama.(1)
Disfungsi miokardium relatif jarang terjadi pada masa neonatus, dan bila ada biasanya berhubungan dengan asfiksia lahir, kelainan elektrolit atau gangguan metabolik lainnya. Lesi jantung kiri seperti sindrom hipoplasia jantung kiri, koarktasio aorta, atau stenosis aorta berat adalah penyebab penting gagal jantung pada 1 atau 2 minggu pertama.(1)
Periode Bayi
Antara usia 1 bulan sampai 1 tahun penyebab tersering ialah kelainan struktural termasuk defek septum ventrikel, duktus arteriosus persisten atau defek septum atrioventrikularis. Gagal jantung pada lesi yang lebih kompleks seperti transposisi, ventrikel kanan dengan jalan keluar ganda, atresia tricuspid atau trunkus arteriosus biasanya juga terjadi pada periode ini. (1)
Antara usia 1 bulan sampai 1 tahun penyebab tersering ialah kelainan struktural termasuk defek septum ventrikel, duktus arteriosus persisten atau defek septum atrioventrikularis. Gagal jantung pada lesi yang lebih kompleks seperti transposisi, ventrikel kanan dengan jalan keluar ganda, atresia tricuspid atau trunkus arteriosus biasanya juga terjadi pada periode ini. (1)
Periode Anak
Gagal jantung pada penyakit jantung bawaan jarang dimulai setelah usia 1 tahun. Di negara maju, karena sebagian besar pasien dengan penyakit jantung bawaan yang berat sudah dioperasi, maka praktis gagal jantung bukan menjadi masalah pada pasien penyakit jantung bawaan setelah usia 1 tahun. (1)
Gagal jantung pada penyakit jantung bawaan jarang dimulai setelah usia 1 tahun. Di negara maju, karena sebagian besar pasien dengan penyakit jantung bawaan yang berat sudah dioperasi, maka praktis gagal jantung bukan menjadi masalah pada pasien penyakit jantung bawaan setelah usia 1 tahun. (1)
Patofisiologi Gagal Jantung
Gagal jantung bukanlah suatu keadaan klinis yang hanya melibatkan satu sistem tubuh melainkan suatu sindroma klinik akibat kelainan jantung sehingga jantung tidak mampu memompa memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Gagal jantung ditandai dengan dengan satu respon hemodinamik, ginjal, syaraf dan hormonal yang nyata serta suatu keadaan patologik berupa penurunan fungsi jantung.
Gagal jantung bukanlah suatu keadaan klinis yang hanya melibatkan satu sistem tubuh melainkan suatu sindroma klinik akibat kelainan jantung sehingga jantung tidak mampu memompa memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Gagal jantung ditandai dengan dengan satu respon hemodinamik, ginjal, syaraf dan hormonal yang nyata serta suatu keadaan patologik berupa penurunan fungsi jantung.
Respon terhadap jantung 
menimbulkan beberapa mekanisme kompensasi  yang bertujuan untuk 
meningkatkan volume darah, volume ruang jantung,  tahanan pembuluh darah
 perifer dan hipertropi otot jantung. Kondisi ini  juga menyebabkan 
aktivasi dari mekanisme kompensasi tubuh yang akut  berupa penimbunan 
air dan garam oleh ginjal dan aktivasi system saraf  adrenergik. (3)
Kemampuan
 jantung untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan tubuh  ditentukan 
oleh curah jantung yang dipengaruhi oleh empar faktor yaitu:  preload; 
yang setara dengan isi diastolik akhir, afterload; yaitu jumlah  tahanan
 total yang harus melawan ejeksi ventrikel, kontraktilitas  miokardium; 
yaitu kemampuan intrinsik otot jantung untuk menghasilkan  tenaga dan 
berkontraksi tanpa tergantung kepada preload maupun afterload  serta 
frekuensi denyut jantung.
Dalam hubungan ini, penting dibedakan antara kemampuan jantung untuk  memompa (pump function) dengan kontraktilias otot jantung  (myocardial function).
 Pada beberapa keadaan ditemukan beban  berlebihan sehingga timbul gagal
 jantung sebagai pompa tanpa terdapat  depresi pada otot jantung 
intrinsik. Sebaliknya dapat pula terjadi depresi  otot jantung intrinsik tetapi secara klinis tidak tampak  tanda-tanda gagal jantung karena beban jantung yang ringan. (1)
Pada
 awal gagal jantung, akibat CO yang rendah, di dalam tubuh  terjadi 
peningkatan aktivitas saraf simpatis dan sistem renin  angiotensin 
aldosteron, serta pelepasan arginin vasopressin yang  kesemuanya 
merupakan mekanisme kompensasi untuk mempertahankan tekanan  darah yang 
adekuat. Penurunan kontraktilitas ventrikel akan diikuti  penurunan 
curah jantung yang selanjutnya terjadi penurunan tekanan darah  dan 
penurunan volume darah arteri yang efektif. Hal  ini akan merangsang mekanisme kompensasi neurohumoral. (4)
Vasokonstriksi
 dan retensi air untuk sementara waktu akan  meningkatkan tekanan darah 
sedangkan peningkatan preload akan  meningkatkan kontraktilitas jantung 
melalui hukum Starling.  Apabila keadaan ini tidak 
segera teratasi, peninggian afterload,  peninggian preload dan 
hipertrofi/ dilatasi jantung akan lebih menambah  beban jantung sehingga
 terjadi gagal jantung yang tidak  terkompensasi.(4)
Manifestasi Klinik Gagal Jantung
Manifestasi klinis gagal jantung bervariasi, tergantung dari umur pasien, beratnya gagal jantung, etiologi penyakit jantung, ruang-ruang jantung yang terlibat, apakah kedua ventrikel mengalami kegagalan serta derajat gangguan penampilan jantung. (1,6)
Manifestasi klinis gagal jantung bervariasi, tergantung dari umur pasien, beratnya gagal jantung, etiologi penyakit jantung, ruang-ruang jantung yang terlibat, apakah kedua ventrikel mengalami kegagalan serta derajat gangguan penampilan jantung. (1,6)
Pada bayi, gejala Gagal 
jantung biasanya berpusat pada keluhan orang  tuanya bahwa bayinya tidak
 kuat minum, lekas lelah, bernapas cepat,  banyak berkeringat dan berat 
badannya sulit naik. Pasien defek septum  ventrikel atau duktus 
arteriosus persisten yang besar seringkali tidak  menunjukkan gejala 
pada hari-hari pertama, karena pirau yang terjadi  masih minimal akibat 
tekanan ventrikel kanan dan arteri pulmonalis yang  masih tinggi setelah
 beberapa minggu (2-12 minggu), biasanya pada bulan  kedua atau ketiga, 
gejala gagal jantung baru nyata.
Anak yang lebih besar dapat 
mengeluh lekas lelah dan tampak kurang  aktif, toleransi berkurang, 
batuk, mengi, sesak napas dari yang ringan  (setelah aktivitas fisis 
tertentu), sampai sangat berat (sesak napas  pada waktu istirahat).
Pasien
 dengan kelainan jantung yang dalam kompensasi karea pemberian  obat 
gagal jantung, dapat menunjukkan gejala akut gagal jantung bila  
dihadapkan kepada stress, misalnya penyakit infeksi akut. (1)
Pada
 gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri yang  terjadi 
karena adanya gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri,  biasanya 
ditemukan keluhan berupa perasaan badan lemah, berdebar-debar,  sesak, 
batuk, anoreksia, keringat dingin.
Tanda obyektif yang tampak 
berupa takikardi, dispnea, ronki basah  paru di bagian basal, bunyi 
jantung III, pulsus alternan. Pada gagal  jantung kanan yang dapat 
terjadi karena gangguan atau hambatan daya  pompa ventrikel kanan 
sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun,  tanpa didahului oleh 
adanya Gagal jantung kiri, biasanya gejala yang  ditemukan berupa edema 
tumit dan tungkai bawah, hepatomegali, lunak dan  nyeri tekan; bendungan
 pada vena perifer (vena jugularis), gangguan  gastrointestinal dan 
asites. Keluhan yang timbul berat badan bertambah  akibat penambahan 
cairan badan, kaki bengkak, perut membuncit, perasaan  tidak enak di 
epigastrium. (2)
Pada  penderita gagal jantung kongestif, hampir selalu ditemukan :
- Gejala paru berupa : dyspnea, orthopnea dan paroxysmal nocturnal dyspnea.
 - Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi, mual, muntah, asites, hepatomegali, dan edema perifer.
 - Gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi buruk sampai delirium.
 
Pada
 kasus akut, gejala yang khas ialah gejala edema paru yang  meliputi : 
dyspnea, orthopnea, tachypnea, batuk-batuk dengan sputum  berbusa, 
kadang-kadang hemoptisis, ditambah gejala low output seperti :  
takikardi, hipotensi dan oliguri beserta gejala-gejala penyakit penyebab
  atau pencetus lainnya seperti keluhan angina pectoris pada infark  
miokard akut. Apabila telah terjadi gangguan fungsi ventrikel yang  
berat, maka dapat ditemukn pulsus alternan. Pada keadaan yang sangat  
berat dapat terjadi syok kardiogenik.(4)
Diagnosis Gagal Jantung
Bayi dan anak yang menderita gagal jantung yang lama biasanya mengalami gangguan pertumbuhan. Berat badan lebih terhambat daripada tinggi badan. Tanda yang penting adalah takikardi (150x/mnt atau lebih saat istirahat), serta takipne (50x/mnt atau lebih saat istirahat). Pada prekordium dapat teraba aktivitas jantung yang meningkat.
Bayi dan anak yang menderita gagal jantung yang lama biasanya mengalami gangguan pertumbuhan. Berat badan lebih terhambat daripada tinggi badan. Tanda yang penting adalah takikardi (150x/mnt atau lebih saat istirahat), serta takipne (50x/mnt atau lebih saat istirahat). Pada prekordium dapat teraba aktivitas jantung yang meningkat.
Bising jantung
 sering ditemukan pada auskultasi,  yang tergantung dari kelainan 
struktural yang ada. Terdapatnya irama  derap merupakan penemuan yang 
berarti, khususnya pada neonatus dan bayi  kecil. Ronki juga sering 
ditemukan pada gagal jantung. Bendungan vena  sistemik ditandai oleh 
peninggian tekanan vena jugular, serta refluks  hepatojugular.
Kedua
 tanda ini sulit diperiksa pada neonatus dan bayi kecil, tampak  
sianosis perifer akibat penurunan perfusi di kulit dan peningkatan  
ekstraksi oksigen jaringan  ekstremitas teraba dingin, pulsasi perifer  
melemah, tekanan darah sistemik menurun disertai penurunan capillary  
refill dan gelisah. Pulsus paradoksus (pirau kiri ke kanan yang besar), 
 pulsus alternans (penurunan fungsi ventrikel stadium lanjut). Bising  
jantung menyokong diagnosis tetapi tidak adanya bising jantung tidak  
dapat menyingkirkan bahwa bukan gagal jantung.

