Sistem Pengapian Mobil ini merupakan artikel terbaru yang kami rilis dengan dilengkapi video sehingga anda bisa benar-benar mempelajarinya dengan sangat mudah. Jadi bagi yang sedang belajar otomotif bisa nih mempelajari semuanya disini. Silahkan langsung dilihat sajian terbaik dari kami dan semoga bermanfaat ya.
Dalam
sebuah mesin terutama kendaraan bermotor ber-BBM, sistem pengapian
mutlak adanya agar mesin dapat menghasilkan tenaga untuk berjalan, jika
tidak ada pengapian, otomatis mesin tidak akan menyala. Sistem
pengapian ini dibuat untuk melakukan proses pembakaran BBM didalam ruang
bakar mesin yang kemudian akan dirubah menjadi sebuah tenaga atau daya
dorong mesin untuk menjalankan kendaraan tersebut.
Parts
umum yang terkait dengan sistem pengapian kendaraan yang dikenal awam
itu adalah seperti , Baterai (Aki), Kunci Kontak, Kabel Busi, Busi
(spark plug), koil, Platina dan CDI, namun untuk mobil dikenal juga
parts distributor yang bertugas membagi pengapian pada tiap silinder
mesin.
Jadi bila ada masalah yang berhubungan dengan sistem pengapian, hal yang
paling mudah dilakukan adalah dengan mengecek kondisi parts tersebut.
Sistem pengapian pada kendaraan itu sendiri dikenal ada 2 jenis berdasarkan parts pengatur dan pemicu pengapiannya, yaitu :
1. Pengapian Sistem Platina (Konvensional)
Pengapian jenis ini adalah yang pertama kali diterapkan dalam kendaraan
bermotor yang ada. Komponen platina ini berfungsi untuk mengatur dan
memicu terjadinya pengapian yang kemudian akan tersalurkan ke koil agar
busi mampu memercikan api untuk membakar BBM dengan sempurna sesuai
putaran mesin.
Saat platina bekerja, arus akan mengalir dan menuju kumparan primer
koil, sehingga menciptakan arus listrik dari medan magnet di sekitar
kumparan sekunder. Begitu pula bila platina tidak bekerja, arus listrik
secara otomatis akan terputus. Piranti platina memiliki kelemahan utama
pada titik kontak atau contact point. Ini karena pemutus arus mekanis
yang akan aus, bergantung lamanya pemakaian.
Jadi platina dalam sistem pengapian standar kendaraan adalah kontak poin (contact point) yang berfungsi sebagai penyulut (trigger) koil, Sehingga mesin dapat menyala dengan baik dengan tenaga yang maksimal.
2. Pengapian Sistem CDI (Capacitor Discharge Ignition)
Pengapian dengan sistem ini lebih ke arah pengapian yang diatur secara
elektrik oleh satu part yang dinamakan CDI (Capacitor Discharge
Ignition).
Parts CDI secara umum adalah sebuah alat yang mampu mengatur dan
menghasilkan energi listrik yang sangat baik di seluruh rentang putaran
mesin (RPM), mulai dari putaran rendah pada saat start sampai sangat
tinggi pada saat kendaraan dipacu sangat kencang.
Jadi kurang lebih CDI ini mempunyai tugas yang sama halnya seperti
platina, tetapi CDI bekerja dengan modul komponen elektrik yang
menjadikannya lebih tahan lama dari Platina, karena tidak akan mengalami
keausan.
“Kalau pada sistem pengapian konvensional mengalami gangguan biasanya
bisa di stel dari platina secara manual sedangkan pada pengapian yang
menggunakan CDI hanya bisa dilakukan pengecekan kondisi saja, bila
mengalami kerusakan sebaiknya diganti bukan direkondisi” ujar Dandi dari
Bhinneka Motor.